Shahabat mulia Abu Hurairah
termasuk salah seorang yang mempunyai bakat luar biasa dalam kemampuan dan
kekuatan ingatan. Abu Hurairah r.a. mempunyai kelebihan dalam seni menangkap
apa yang didengarnya, sedang ingatannya mempunyai keistimewaan dalam segi
menghafal dan menyimpan. Didengar, ditampungnya lalu terpatri dalam ingatannya
hingga dihafalkannya, hampir tak pemah ia melupakan satu kata atau satu huruf
pun dari apa yang telah didengarnya, sekalipun usia bertambah dan masa pun
telah berganti-ganti. Oleh karena itulah, ia telah mewakafkan hidupnya untuk
lebih banyak mendampingi Rasulullah sehingga termasuk yang terbanyak menerima
dan menghafal Hadits, serta meriwayatkannya. Ia adalah salah seorang yang
menerima pantulan revolusi Islam, dengan segala perubahan mengagumkan yang
diciptakannya. Dari orang upahan menjadi induk semang atau majikan. Dari
seorang yang terlunta-lunta di tengah-tengah lautan manusia, menjadi imam dan
ikutan ! Dan dari seorang yang sujud di hadapan batu-batu yang disusun, menjadi
orang yang beriman kepada Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Inilah dia
sekarang bercerita dan berkata: "Aku dibesarkan dalam keadaan yatim, dan
pergi hijrah dalam keadaan miskin. Aku menerima upah sebagai pembantu pada
Busrah binti Ghazwan demi untuk mengisi perutku! Akulah yang melayani keluarga
itu bila mereka sedang menetap dan menuntun binatang tunggangannya bila sedang
bepergian. Sekarang inilah aku, Allah telah menikahkanku dengan putri Busrah,
maka segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Agama ini tiang penegak, dan
menjadikan Abu Hurairah ikutan ummat.!" Ia datang kepada Nabi saw di tahun
yang ke tujuh Hijrah sewaktu beliau berada di Khaibar ia memeluk Islam karena
dorongan kecintaan dan kerinduan. Dan semenjak ia bertemu dengan Nabi Saw; dan
berbai'at kepadanya, hampir-hampir ia tidak berpisah lagi daripadanya kecuali
pada saat-saat waktu tidur.. Begitulah berjalan selama masa empat tahun yang
dilaluinya bersama Rasulullah saw. yakni sejak ia masuk islam sampai wafatnya
Nabi, pergi ke sisi Yang Maha Tinggi. Kita katakan: "Waktu yang empat
tahun itu tak ubahnya bagai suatu usia manusia yang panjang lebar, penuh dengan
segala yang baik, dari perkataan, sampai kepada perbuatan dan pendengaran.!'
Sebenamya Abu Hurairah bukanlah seorang penulis, ia hanya seorang ahli hafal
yang mahir, di samping memiliki kesempatan atau mampu mengadakan kesempatan
yang diperlukan itu, karena ia tak punya tanah yang akan digarap, dan tidak
punya perniagaan yang akan diurus.. Ia pun menyadari bahwa dirinya termasuk
orang yang masuk Islam belakangan, maka ia bertekad untuk mengejar
ketinggalannya, dengan cara mengikuti Rasul terus menerus dan secara tetap
menyertai majlisnya .. Kemudian disadarinya pula adanya bakat pemberian Allah
ini pada dirinya, berupa daya ingatannya yang luas dan kuat, serta semakin
bertambah kuat, tajam dan luas lagi dengan do'a Rasul", agar pemilik bakat
ini diberi Allah berkat. Begitulah ia mempermahiri dirinya dan ketajaman daya
ingatnya untuk menghafal Hadits-hadits Rasulullah saw dan pengarahannya.
Sewaktu Rasul telah pulang ke Rafikul'Ala (wafat), Abu Hurairah terus-menerus
menyampaikan Hadits hadits, yang menyebabkan sebagian shahabatnya merasa heran
sambil bertanya-tanya di dalam hati, dari mana datangnya hadits-hadits ini, kapan
didengarya dan diendapkannya dalam ingatannya. Abu Hurairah telah memberikan
penjelasan untuk menghilangkan kecurigaan ini, dan menghapus keragu-raguan yang
menulari putra shahabatnya, maka katanya: "Tuan-tuan telah mengatakan
bahwa Abu Hurairah banyak sekali mengeluarkan Hadits dari Nabi saw.. Dan
tuan-tuan katakan pula orang-orang Muhajirin yang lebih dahulu daripadanya
masuk Islam, tak ada menceritakan hadits-hadits itu.? Ketahuilah, bahwa
sahahabatku orang-orang Muhajirin itu, sibuk dengan perdagangan mereka di
pasar-pasar, sedang shahabat-shahabatku orang-orang Anshar sibuk degan tanah
pertanian mereka.. Sedang aku adalah seorang miskin, yang paling banyak
menyertai majlis Rasulullah, maka aku hadir sewaktu yang lain absen dan aku
selalu ingat seandainya mereka lupa karena kesibukan... Dan Nabi saw. pernah
berbicara kepada kami di suatu hari, kata beliau: "Siapa yang
membentangkan sorbannya hingga selesai pembicaraanku, kemudian ia meraihnya ke
dirinya, maka ia takkan terlupa akan suatu pun dari apa yang telah didengarya
dari padaku, !" Maka kuhamparkan kainku, lalu beliau berbicara kepadaku,
kemudian kuraih kain itu ke diriku, dan demi Allah, tak ada suatu pun yang
terlupa bagiku dari apa yang telah kudengar daripadanya ... ! Demi Allah kalau
tidaklah karena adanya ayat di dalam Kitabullah niscaya tidak akan kukabarkan
kepada kalian sedikit jua pun! Ayat itu ialah: "Sesungguhnya orang-orang
yang menyembunyikan apa-apa yang telah kami turunkan berupa
keterangan-keterangan dan petunjuk, sesudah Kami nyatakan kepada manusia di
dalam Kitab mereka itulah yang dikutuk oleh Allah dan dikutuk oleh para
pengutuk (Malaikat-malaikat) . !" Oleh sebab itulah ia harus saja
memberitakan, hingga pada suatu hari Amirul Mu'minin Umar berkata kepadanya:
"Hendaklah kamu hentikan menyampaikan berita dari Rasulullah! Bila tidak,
maka akan kukembalikan kau ke tanah Daus !" (yaitu tanah kaum dan
keluarganya). Tetapi larangan ini tidaklah mengandung suatu tuduhan bagi Abu
Hurairah, hanyalah sebagai pengukuhan dari.suatu pandangan yang dianut oleh
Umar, yaitu agar orang-orang Islam dalam jangka waktu tersebut, tidak membaca
dan menghafalkan yang lain, kecuali al-quran sampai ia melekat dan mantap dalam
hati sanubari dan pikiran. Oleh karena ini, Umar berpesan: "Sibukkanlah dirimu
dengan Al-Quran karena dia adalah kalam Allah'·. Dan katanya lagi :
"Kurangilah olehmu meriwayatkan perihal Rasulullah kecuali yang mengenai
amal perbuatannya!" Dan sewaktu beliau mengutus Abu Musa al-Asy'ari ke
Irak ia berpesan,kepadanya: 'Sesungguhnya anda akan mendatangi suatu kaum yang
dalam mesjid mereka terdengar bacaan al-quran seperti suara lebah. maka
biarkanlah seperti itu dan jangan anda bimbangkan mereka adengan hadits-hadits,
dan aku menjadi pendukung anda dalam hal ini!" Abu Hurairah menghargai
pandangan Umar, tetapi ia juga percaya terhadap dirinya dan teguh memenuhi
amanat, hingga ia tak hendak menyembunyikan suatu pun dari Hadits dan ilmu
selama diyakininya bahwa menyembunyikannya adalah dosa dan kejahatan.
Demikianlah, setiap ada kesempatan untuk menumpahkan isi dadanya berupa Hadits
yang pemah didengar dan ditangkapnya tetap saja disampaikan dan
dikatakannya.... Hanya terdapat pula suatu hal yang merisaukan, yang
menimbulkan kesulitan bagi Abu Hurairah ini, karena seringnya ia bercerita dan
banyaknya Haditsnya yaitu adanya tukang hadits yang lain yang menyebarkan
Hadits-hadits dari Rasul saw. dengan menambah-nambah dan melebih-lebihkan
hingga para shahabat tidak merasa puas terhadap sebagian besar dari
Hadits-haditsnya. Orang itu namanya Ka'ab al-ahbaar, seorang Yahudi yang masuk
Islam. Pada suatu hari Marwan bin Hakam bermaksud menguji kemampuan menghafal
dari Abu hurairah. Maka dipanggilnya ia dan dibawanya duduk bersamanya, lalu
dimintanya untuk mengabarkan hadits-hadits dari Rasusullah saw. Sementara itu
disuruhnya penulisnya menuliskan apa yang diceritakan Abu Hurairah dari balik
dinding. Sesudah berlalu satu tahun, dipanggilnya Abu Hurairah kembali dan
dimintanya membacakan lagi Hadits-hadits yang dulu itu yang telah ditulis
sekretarisnya. Ternyata tak ada yang terlupa oleh Abu Hurairah walau agak
sepatah kata pun ! Ia berkata tentang dirinya:"Tak ada seorang pun dari
sahabat-sahabat Rasul yang lebih banyak menghafal Hadits dari padaku, kecuali
Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, karena ia pandai menuliskannya sedang aku tidak ..;
". Dan Imam Syafi'i mengemukakan pula pendapatnya tentang Abu Hurairah:
"la seorang yang paling banyak hafal di antara seluruh perawi Hadits
sesamanya". Sementara Imam Bukhari menyatakan pula:-"Ada 800 ratus orang atau lebih dari shahabat
tabi'in dan ahli ilmu yang meriwayatkan Hadits dari Abu Hurairah".
Demikianlah Abu hurairah tak ubah bagai suatu perpustakaan besar yang telah
ditaqdirkan kelestarian dan keabadiannya.. Abu Wuiairah termasuk orang ahli
ibadat yang mendekatkan diri kepada Allah, selalu melakukan ibadat bersama
isterinya dan anak-anaknya semalam-malaman secara bergiliran; mula-mula ia
berjaga sambil shalat sepertiga malam kemudian dilanjutkan oleh isterinya
sepertiga malam dan sepertiganya lagi dimanfaatkan oleh puterinya... "
Dengan demikian, tak ada satu saat pun yang berlalu setiap malam di rumah Abu
Hurairah, melainkan berlangsung di sana
ibadat, dzikir dan shalat! Karena keinginannya memusatkan perhatian untuk
menyertai Rasul saw. ia pernah menderita kepedihan lapar yang jarang diderita
orang lain. Dan pernah ia menceritakan kepada kita bagaimana rasa lapar telah
menggigit-gigit perutnya, maka diikatkannya batu dengan surbannya ke perutnya
dan ditekannnya ulu hatinya dengan kedua tangannya, lalu terjatuhlah ia di
mesjid rambil menggeliat-geliat kesakitan hingga sebagian sahabat menyangkanya
ayan, padahal sama sekali bukan .. .! Abu Hurairah hidup sebagai seorang ahli
ibadah dan seorang mujahid ... tak pernah ia ketinggalan dalam perang, dan
tidak pula dari ibadat. Pada suatu hari sangatlah rindu Abu Hurairah hendak
bertemu dengan Allah. Selagi orang-orang yang mengunjunginya mendu'akannya
cepat sembuh dari sakitnya, ia sendiri berulang-ulang memohan kepada Allah
dengan berkata: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah sangat rindu hendak
bertemu dengan-Mu, Semoga Engkau pun demikian !" Dalam usia 78 tahun,
tahun yang ke-59 Hijriyah ia pun berpulang ke rahmatullah. Di sekeliling
orang-orang shaleh penghuni pandam pekuburan Baqi', di tempat yang beroleh
berkah, di sanalah jasadnya dibaringkan ... ! Dan sementara orang-orang yang
mengiringkan jenazahnya kembali dari pekuburan, mulut dan lidah mereka tiada
henti-hentinya membaca Hadits yang disampaikan Abu Hurairah kepada mereka dari
Rasul yang mulia. Salah seorang di antara mereka yang baru masuk islam bertanya
kepada temannya: "Kenapa syekh kita yang telah berpulang ini diberi gelar
Abu Hurairah (bapak kucing)? Tentu temannya yang telah mengetahui akan
menjawabnya: ·'Di waktu jahiliyah namanya dulu Abdu Syamsi, dan tatkala ia
memeluk Islam, ia diberi nama oleh Rasul dengan Abdurrahman. Ia sangat
penyayang kepada binatang dan mempunyai seekor kucing, yang selalu diberinya
makan, digendongnya, dibersihkannya dan diberinya tempat. Kucing itu selalu
menyertainya seolah-olah bayang bayangnya. Inilah sebabnya ia diheri gelar
"Bapak Kucing", moga-moga Allah ridla kepadanya dan menjadikannya
ridla kepada Allah.! - Tokoh Ilmuwan Penemu - http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2009/12/abu-hurairah.html
MGM Resorts to buy casino near Sacramento in $50bn deal
BalasHapusCasino mogul Steve 보령 출장안마 Wynn 평택 출장마사지 and wife Elaine Resorts will step 순천 출장샵 down 고양 출장샵 on May 17, according to a 경상북도 출장샵 filing by the Las Vegas Resort Association.